23 December 2013

Mengapa VPN?

Tulisan pertama ini tidak akan membahas apa dan bagaimana VPN bekerja. Terlalu mudah dan begitu banyak penjelasan yang rinci dan sangat bagus mengenai apa itu VPN dan bagaimana cara kerjanya.  Alih-alih, mari kita bahas mengapa kita memerlukan VPN, apa keuntungannya menggunakan VPN dan apa pula kekurangannya secara teknis.

Alasan yang pertama mengapa saya (penulis) membutuhkan VPN adalah untuk "menyembunyikan diri", ngumpet, supaya tidak diketahui oleh entah siapa, sebenarnya di mana lokasi IP saya. Mengapa saya merasa perlu bersembunyi di balik server VPN? Tidak ada alasan yang jelas, kecuali bahwa saya tidak ingin orang lain tahu bahwa saya terhubung ke internet dari sebuah kafe di Jakarta, misalnya, atau dari sebuah warnet speedy di daerah Bandung, atau dari sebuah leptop di daerah Makassar.

Alasan berikutnya, tentu saja "merahasiakan percakapan" saya di dunia maya. Saya sama sekali nggak  mau ada yang ngintip apa yang sebenarnya saya lakukan di dunia maya yang luar biasa ini. Maksudnya ngintip  bagaimana? Yah... ngintip. Jadi begini, seumpama kita membuka website http://www.google.com atau http://mail.yahoo.com atau bahkan http://vpn-master.com, jika tidak melalui "jalur aman" (protokol https), maka data yang datang dan pergi antara komputer saya dengan server-server tersebut bisa dengan mudah "disadap" oleh seseorang yang, tentu saja, kurang kerjaan dan punya hobi aneh yaitu mengintip koneksi orang lain. Perbuatan mengintip tersebut bahasa gaulnya adalah: sniffing. Dan orang yang melakukannya disebut, hahaha, kamu sudah menebaknya: sniffer. Dengan VPN, maka hampir semua lalu lintas data kita akan dienkripsi, diacak, sehingga susah dan bahkan mungkin mustahil "dilihat". Kecuali penyadapannya dilakukan di end-point ujung sana, antara VPN server kita dengan tujuan koneksi yang sebenarnya.

Alasan lainnya,  barangkali karena saya ingin berinternet secara gratis menggunakan VPN. HAH... gratis!!??? Ya nggak segitunya kali, biasa aja, tidak usah tercengang dan guling-guling di lantai. Santai, Guys. Take it easy. Benar, ada beberapa orang yang "PERCAYA" bahwa kita bisa internetan dengan gratis menggunakan VPN, atau teknik-teknik tunneling lainnya yang sangat banyak bertebaran meraja-lela di google. Makanya nggak heran kalau trik-trik gratisan sangat cepat rontok, berguguran, mati satu demi satu. Padahal, terutama untuk trik internet menggunakan "red IP", sangat susah dan langka. Untung saja  saya tidak menggunakan trik internet gratis sehingga saya tidak perlu kalang kabut manakala "black magic" tersebut diketahui oleh operator dan mereka (operator / ISP) "menutup lubang" dengan amat sangat rapat sekali. Oh, jangan berharap trik internet gratisan ada di sini, karena saya bukan ahlinya, bukan pakarnya, bukan pula penemu apalagi "dewa bugs". Maaf.

Alasan terakhir, ini yang sering sekali jadi alasan utama, sebenarnya, saya memakai VPN agar bisa mengakses resources (sumber daya) yang berada di sekitar server VPN yang saya gunakan: printer, PC kerja, ftp server, web server, ssh server, yang tidak bisa saya jangkau tanpa melalui VPN server yang saya gunakan itu berada. Cukup membingungkan bahasanya, tentu saja saya sadari itu, tetapi tidak usah dipikirkan karena akan membuat kepala Anda merasa pusing.

Oh, satu lagi alasan menggunakan VPN: supaya terlihat keren, supaya  kelihatan gaul dan tidak dibilang kampungan karena nggak ngerti teknologi. Kira-kira itulah beberapa "keuntungan" (kalo mau disebut keuntungan) memakai VPN.

Adapun kerugian VPN, seingat saya hanya satu: jalur koneksinya semakin panjang dan jauh ke tujuan kita yang sebenarnya. Dalam beberapa keadaan, hal ini tentu sangat buruk, membuat koneksi semakin melambat. Tapi tidak akan terlalu terasa bedanya, kalau koneksi internet kita memiliki kecepatan dewa.

OK, itulah sedikit ulasan mengenai perlu dan tidaknya menggunakan VPN dari sudut pandang seseorang yang sangat suka online siang dan malam. Tulisan berikutnya semoga lebih menarik.

TIPS: 

CTRL + D, klik DONE. 
Itu kalo browser Anda Firefox.

:)